Selasa, 7 Mei 2013

Behavioral Therapy

Pengertian Behavioral Therapy
Behavioral therapy adalah salah satu teknik yanag digunakan dalam menyelesaikan tingkah laku yang ditimbulkan oleh dorongan dari dalam dan dorongan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup, yang dilakukan melalui proses belajar agar bisa bertindak dan bertingkah laku lebih efektif, lalu mampu menanggapi situasi dan masalah dengan cara yang lebih efektif dan efisien. Aktifitas inilah yang disebut sebagai belajar.

Tujuan Behavioral Therapy
Tujuan behavioral therapy adalah mencapai kehidupan tanpa mengalami perilaku simptomatik, yaitu kehidupan tanpa mengalami kesulitan atau hambatan perilaku, yang dapat membuat ketidakpuasan dalam jangka panjang, atau mengalami konflik dengan lingkungan sosial.

Ciri-ciri Behavioral Therapy
Ciri-ciri behavioral therapy, adalah sebagai berikut :
a.     Berfokus pada tingkah laku yang tampak dan spesifik;
b.     Memerlukan kecermatan dalam perumusan tujuan terapeutik;
c.      Mengembangkan prosedur perlakuan spesifik sesuai dengan masalah klien;
d.     Penafsiran objektif atas tujuan terapeutik
Behavior therapy beranggapan bahwa kondisi klien merupakan akibat dari stimulus konselor, dengan begitu konselor dalam setiap mengadakan konseling harus mempunyai stimulus kepada klien, sehingga klien dengan mudah dan cepat merasakan stimulus yang diberikan.

                   Hubungan Klien dalam Terapi
Bukti klinis dan penelitian menunjukkan bahwa hubungan terapeutik, bahkan dalam konteks orientasi perilaku, dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap proses perubahan perilaku. Kebanyakan praktisi behavior menekankan nilai membangun hubungan kerja kolaboratif. Para terapis behavior terampil mengkonseptualisasikan masalah perilaku dan memanfaatkan hubungan klien-terapis dalam memfasilitasi perubahan. Sebagian besar praktisi behavior berpendapat bahwa faktor-faktor seperti kehangatan, empati, keaslian, permisif, dan penerimaan diperlukan, tetapi tidak cukup, untuk perubahan perilaku terjadi. Terapis behavior berasumsi bahwa klien membuat kemajuan terutama karena teknik perilaku khusus yang digunakan bukan karena hubungan dengan terapis.


Teknik-teknik Behavioral Therapy
Teknik-teknik yang dapat dilakukan dalam behavioral therapy adalah sebagai berikut :
a.     Desensitisasi Sistematis
Desensitisasi sistematis merupakan teknik relaksasi yang digunakan untuk menghapus perilaku yang diperkuat secara negative biasanya berupa kecemasan, dan menyertakan respon yang berlawanan dengan peilaku yang akan dihilangkan dengan cara memberikan stimulus yang berangsur dan santai.
b.     Terapi Implosif
Terapi implosive dikembangkan atas dasar pandangan tentang seseorang yang secara berulang-ulang dihadapkan pada situasi kecemasan dan konsekuensi-konsekuensi yang menakutkan ternyata tidak muncul, maka kecemasan akan hilang. Atas dasar itu klien diminta untuk membayangkan stimulus-stimulus yang menimbulkan kecemasan.
c.      Latihan Perilaku Asertif
Latihan perilaku asertif digunakan untuk melatih individu yang mengalami kesulitan untuk menyatakan dirinya bahwa tindakannya layak atau benar.
d.     Pengkondisian Aversi
Teknik pengkondisian diri digunakan untuk meredakan perilaku simptomatik dengaj cara menyajikan stimulus yang tidak menyenangkan, sehingga yang tidak dikehendaki tersebut terhambat kemunculannya.
e.     Pembentukan Perilaku Model
Perilaku model digunakan untuk membentuk perilaku baru pada klien, memperkuat perilaku yang sudah terbentuk dengan menunjukkan kepada klien tentang perilaku model, baik menggunakan model audio,model fisik atau lainnya yang dapat teramati dan dipahami jenis perilaku yang akan dicontoh.
f.       Kontrak Perilaku
Kontrak perilaku adalah persetujuan antara dua orang atau lebih (konselor dank lien) untuk mengubah tertentu pada klien. Dalam terapi ini konselor memberikan ganjaran positif dipentingkan daripada memberikan hukuman jika kontrak tidak berhasil.

Kelemahan Dan Kelebihan Behavioral Therapy
Kelebihan yang terdapat dari behavioral therapy ialah memiliki berbagai macam teknik konseling yang teruji dan selalu diperbaharui; waktu dalam konseling relatif singkat; kolaborasi yang baik antara konselor dan konseli dalam penetapan tujuan dan pemilihan teknik.
Kelemahan yang terdapat dari behavioral therapy ialah mengabaikan faktor relasional penting dalam terapi; tidak memberikan wawasan; mengobati gejala bukan penyebab; melibatkan kontrol dan manipulasi oleh konselor.

Daftar Pustaka
Corey G. (2009).Theory and practice of   counseling and psychotherapy (8th ed.). Belmont, CA: Brooks/Cole. 
Latipun. (2001). Psikologi Konseling. Malang : UMM Press
W.S. Winkel, Bimbingan Konseling di Institusi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Grasindo

1 ulasan:

  1. Las Vegas, NV - MGM Casino - Dr.CD
    For a brief visit to MGM, we were not in 나주 출장마사지 the room. A room in the casino 동두천 출장샵 is located adjacent to 춘천 출장마사지 the Wynn. 구미 출장안마 In the middle of the night, there is a 제주 출장샵 view of the

    BalasPadam